04 Maret, 2008

Demokrasi dan kesejahteraan: Diskusi Muhammadiyah UK

Sudahkah demokrasi Indonesia membawa kesejahteraan?

Dalam refleksi sepuluh tahun reformasi di Indonesia, Pengurus Cabang Muhammadiyah UK (United Kingdom) mengadakan diskusi tentang demokrasi dan kesejahteraan, pada 2 Maret 2008.

Diskusi menggunakan media konferensi di internet, disiarkan langsung melalui radio Muhammadiyah UK. Ada tiga pembicara.

Poppy S Winanti, dosen Universitas Gajah Mada yang sementara menulis disertasi doktoral hubungan internasional di Universitas Glasgow, Skotlandia, membahas peran modal internasional dalam kejatuhan orde baru dan reformasi Indonesia.

Sonny Mumbunan, mahasiswa doktoral ilmu ekonomi di Universitas Leipzig, Jerman, bicara konsep serta hubungan demokrasi dan kesejahteraan.

Amich Alhumami, peneliti sosial di BAPPENAS dan sementara menulis disertasi doktoral bidang antropologi di Universitas Sussex, Inggris, melengkapi pokok bahasan kedua pembicara sebelumnya. Bagi dia, demokrasi adalah pilihan yang tepat.

Diskusi ini dipandu Arianto Sangadji, mahasiswa politik di Universitas Birmingham, Inggris, pemenang Maarif Award atas kontribusinya dalam resolusi konflik di Poso.


Baca juga


***

Tidak ada komentar:












Menangkap ikan di Danau Tondano, Sulawesi Utara (Foto: S Mumbunan).

Baca juga

Salah kaprah "Ekonomi pasar sosial"?

Elite muda Jakarta bikin ikrar. Mereka mengibarkan ekonomi pasar sosial dan sosial-demokrasi. Adakah yang keliru dengan konsep kaum muda itu?

Membongkar korupsi di utara Minahasa

Bupati Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menuntut warganya sendiri milyaran Rupiah. Mengapa anak-anak muda setempat melawan Bupatinya? Apa kaitannya dengan Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur?


Posting terbaru

.

Komentar