Tampilkan postingan dengan label Cya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cya. Tampilkan semua postingan

21 Februari, 2008

Selotip Der Die Das

Ini masih tentang kursus bahasa Jerman si Cya. Juga masih soal menghapal artikel penunjuk der, die, das itu.

Dia lagi ketiban ide. “Say, C dapat ide titian keledai”, tulis dia dalam SMSnya, tentang trik menghapal yang baru dia temukan. Dia biasa menyingkat namanya jadi C.

Semua barang di kamar miliknya dia beri label. Persis di toko mebel. Label-label itu ditempel dengan selotip.

Label Der Kugelschreiber untuk pulpen. Das Buch untuk buku. Der Fernseher dia tempel di atas televisi. Dan seterusnya.

Di ujung kegiatan tempel-menempel, saya membayangkan dia berdiri sejenak. Berpikir, menggaruk-garuk kepala. "Mmh, ... label Der Sonny mau ditempel di mana, ya? Di lemari? Atau di daun pintu?".

Tiba-tiba, saya merasa, di jidat saya ada selotip.


***

Baca juga ...

11 Februari, 2008

Jembatan Keledai untuk Der Die Das

Sabtu lalu si Cya melanjutkan kursus. Kursus Bahasa Jerman dia di Goethe Institut sempat terhenti, sejak Jakarta disergap banjir.

Sepulang kursus, dia menelepon saya.

"Say, ada Jembatan Keledai ngga untuk belajar tu Der Die Das?", tanya dia dari seberang telepon, dengan logat Manado yang khas.

Rupanya dia sedang mencari siasat untuk memudahkan dirinya menghapal dan mengingat artikel dalam Bahasa Jerman.

Dalam Bahasa Jerman, terdapat tiga artikel dasar: Der, Die dan Das. "Der" digunakan untuk menunjuk kata benda yang maskulin; "Die" untuk feminin, juga untuk jamak; sementara kata benda netral mengunakan artikel "Das".

Repotnya, dalam Bahasa Jerman tidak pernah ada patokan, kelompok kata benda mana saja yang masuk kategori feminin, maskulin atau netral.

Ambil contoh kata "Maedchen". Kata Jerman untuk gadis atau perempuan muda ini masuk kategori netral, bukan feminin. Jadinya Das Maedchen, bukan Die Maedchen. Saya dapat mengerti, mengapa Cya mencari-cari Jembatan Keledai.

Sebagai pembanding, dalam Bahasa Inggris pasangan artikel dan kata benda jauh lebih mudah diingat. Penggunaannya begitu jelas. Kita cukup melihat huruf pertama dari kata benda tersebut, beres.

Bahasa Inggris punya tiga artikel: The, A dan An. "The" untuk kata benda yang sudah dirujuk; "A" untuk kata benda yang diawali huruf mati; "An" dipakai untuk kata benda dengan huruf hidup (a, i, u, e, o) dan untuk kata benda berhuruf mati tetapi berbunyi seperti huruf hidup, misalnya huruf mati "h" dalam kata "hour" (jam).

Kata "Apple" misalnya pasti menggunakan artikel "An", karena huruf hidup di awal kata tersebut.

Di Sekolah Menengah, salah satu taktik yang kerap kita gunakan untuk urusan hapal-menghapal adalah menggunakan Jembatan Keledai. Otak kita lantas dimanipulasi sedemikan rupa agar berfungsi lebih. Dengan membangun jembatan antara asosiasi tertentu dengan apa yang ingin kita hapal, misalnya.

Lalu, bagaimana dong menghapal artikel dalam bahasa Jerman?

Cya yang malang. Tidak ada pilihan bagi perempuan manis dan cerdas ini selain mengingat artikel-artikel tersebut bersama kata-kata benda pasangannya. "Tidak ada" Jembatan Keledai yang bisa dia gunakan.

Memang, terdapat beberapa kecenderungan kata yang bisa membantunya. Misalnya, kata-kata benda dengan akhiran tertentu biasanya menggunakan artikel "Die". Seperti kata dengan akhiran -ung. Contoh: Die Uebung [latihan], Die Gestaltung [bentuk], atau Die Weltanschauung [filsafat hidup, carapandang].

Meski demikian, ada begitu banyak pengecualian dalam Bahasa Jerman. Cukup banyak untuk membuat pengecualian tersebut menjadi "aturan" yang baru.

Begitulah. Deutsche Sprache, schwere Sprache, kata orang. Bahasa Jerman, bahasa yang rumit. Barangsiapa yang pernah belajar bahasa ini tahu persoalan itu. Kita pantas iri dengan orang Jerman yang "tidak pernah" harus belajar gramatik dalam bahasa mereka sendiri.

Saya tertawa mendengar pertanyaan dia di telepon itu. Dia juga ikut tertawa. "Ntar juga jadi hapal sendiri", saya memberi semangat.

Dalam sambungan telepon yang terentang belasan ribu mil, kami akhirnya tertawa sama-sama.


***



CATATAN NO. 1

Artikel penunjuk kata benda yang disinggung di atas adalah artikel dalam bentuk penggunaan yang paling dasar dalam Bahasa Jerman. Penggunaan dalam apa yang biasa disebut Genus. Misalnya Der Stern [bintang], Das Wasser [air] dan Die Sonne [matahari]. Bahasa Inggris cuma punya satu artikel untuk ini: The.

Bahasa Jerman juga mengenal artikel yang belum pasti atau spesifik dirujuk, Unbestimmter Artikel. Kata "ein" digunakan untuk menunjuk kata benda maskulin dan netral, dan "eine" untuk kata benda feminin. Misalnya, ein Haus (sebuah rumah) atau eine Mutter (seorang ibu).

Artikel dalam Bahasa Jerman akan turut menyesuaikan dirinya alias berubah bentuk bergantung pula pada Kasus. Apakah kasusnya Nominativ (siapa pelaku), Dativ (kepada siapa) atau Akkusativ (apa). Di sini, artikel Der dan Das menjadi Dem, sementara Die berubah menjadi Der.

Saya pikir, bagian inilah bagian paling sulit dari belajar Bahasa Jerman. Di satu sisi, kita harus memikirkan artikel dalam bentuk Genus di atas. Dan secara bersamaan, merubahnya ke dalam bentuk sesuai posisi Kasus kata benda tersebut.

Di luar itu, terdapat pula yang disebut dengan Genitiv. Ini biasa digunakan untuk kepemilikan. Misal: rumahnya, haknya, dll. Dalam bagian ini, Der dan Das berubah menjadi Des, lazimnya diikuti dengan penambahan akhiran -s pada kata benda yang dirujuk. Sementara Die menjadi Der.


CATATAN NO. 2

Uniknya, kata sifat (adjektiv) yang terkait dengan penggunaan-penggunaan di atas, juga ikut berubah mengikuti kata benda, artikel dan sudah barang tentu, posisi Kasus. Para ahli Bahasa Jerman menyebutnya sebagai deklinasi. Bahasa Jerman punya banyak Adjektivdeklination.

Saya membayangkan, seperti apa Cya akan ngomel pada saya, ketika kursus dia mulai masuk pada bagian deklinasi ini.


CATATAN NO. 3

Fadjar, sahabat saya yang juga lagi kursus Bahasa Jerman dan bergumul dengan "misteri" Der Die Das, memberikan beberapa tips berikut untuk memudahkan menghapal artikel penunjuk.

DER

*Orang dan profesi laki2
*Nama2 hari, bulan, musim
*Kata benda berakhiran: -and, -ent, -er, -ig, -ismus, -ist, -ling, -or

DIE

*Orang dan profesi perempuan
*Kebanyakan nama bunga dan pohon
*Kata benda berakhiran: -ei, -enz, -heit, -keit, -ie, -ik, -in, -ion, -schaft, -taet, -ung

DAS

*Kebanyakan kt benda dengan prefix -Ge
*Semua kata benda berakhiran: -chen, -lein (ini menjelaskan das Maedchen)
*Kebanyakan kata benda berakhiran: -nis, -ment, -o, -tum


26 Januari, 2008

Hari-hari pertama Cya di Goethe Institut

Ini hari kedua Cya masuk kursus.

Sejak minggu lalu, dia mulai belajar bahasa Jerman di Goethe Institut, Jakarta. Karena cuma punya satu hari kosong dalam seminggu, dia mengambil kelas non-intensif. Saya menanyakan perkembangan kursusnya.

"Say, belajar apa hari ini?".

Dia bilang, dia belajar angka. Dari 1 sampai 1000. Dalam pesan pendeknya, dia juga bilang, tadi dia belajar tentang artikel.

Saya membalas SMSnya.

"... Die Liebe ist für Dich".

Pesan terkirim. Menarik selimut, saya melanjutkan tidur.

Tak berapa lama, HP saya berbunyi.

"Wirklich?? das ist gut :) Danke. Ich auch! Sory, ich sprechen nicht gut Deutsch.."


Ini kalimat pertamanya dalam bahasa Jerman untuk saya.

Saking senang, saya tak jadi tidur.


* * *












Menangkap ikan di Danau Tondano, Sulawesi Utara (Foto: S Mumbunan).

Baca juga

Salah kaprah "Ekonomi pasar sosial"?

Elite muda Jakarta bikin ikrar. Mereka mengibarkan ekonomi pasar sosial dan sosial-demokrasi. Adakah yang keliru dengan konsep kaum muda itu?

Membongkar korupsi di utara Minahasa

Bupati Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menuntut warganya sendiri milyaran Rupiah. Mengapa anak-anak muda setempat melawan Bupatinya? Apa kaitannya dengan Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur?


Posting terbaru

.

Komentar